Golkar-PDIP Sambut Pecahan Koalisi SBY

Thursday, 14 May 2009 
JAKARTA(SI) – Partai Golkar dan PDI Perjuangan membuka pintu koalisi bagi partai politik yang membatalkan dukungan terhadap calon presiden Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. 
Bahkan, Partai Golkar menggencarkan lobi-lobi politiknya terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyambut baik jika ada pecahan koalisi Partai Demokrat yang akan bergabung dengan partainya. 
Menurut dia,perpecahan kolisi Demokrat secara otomatis akan membuka pintu koalisi bagi Golkar yang mengusung Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres.“Sudah pasti sangat gembira karena dengan itu akan ada pertambahan partai yang akan bergabung,”kata Agung Laksono di Gedung DPR, Jakarta,kemarin. 
Seperti diketahui, empat parpol pendukung SBY, yakni PAN, PKS, PPP, dan PKB, menggelar pertemuan di Hotel Nikko, Selasa (12/5) malam lalu.Mereka bereaksi atas pencalonan Boediono sebagai cawapres SBY. Pertemuan empat partai pendukung koalisi capres SBY tersebut ternyata dihadiri juga capres Jusuf Kalla (JK) dan cawapres Wiranto (Win). 
Kedatangan JK-Win tersebut atas undangan dari PPP,PKS,PAN,dan PKB. Menurut Agung, politik memang mudah berubah dan fleksibel sehingga pada posisi ini, Golkar juga harus bisa membuka pintu lebar-lebar masuknya amunisi baru untuk memperkuat pencalonan JK-Win yang sudah dideklarasikan beberapa pekan lalu.
“Di kalangan internal Golkar sendiri sudah melakukan konsolidasi, jadi ada yang bertugas melakukan komunikasi dengan partai-partai itu dan ada juga yang melakukan konsolidasi ke daerah,” ujar Agung. Dengan perpecahan itu,Partai Golkar berharap partai pendukung SBY itu berubah haluan. 
“Itu kebijakan politik Golkar yang memungkinkan partai lain untuk bergabung.Tapi tidak berarti kita panggil kawan-kawan ke kita,”ujar Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif di sela-sela kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. 
Pada kesempatan tersebut, Syamsul menegaskan, Golkar bukan partai kiri atau kanan. Ideologi Partai Golkar bersifat di tengah. Karena itu, apabila ada parpol yang meminta untuk bertemu, Golkar siap. ”Ideologi Golkar tidak kanan kiri, tetapi tengah. Kebetulan ada yang minta komunikasi politik. Kalau mereka minta kita tidak ada masalah. Pak JK juga pernah datang ke Mba Puan, no problem,” papar Syamsul. 
Di sisi lain PKS terlihat mendekat ke kubu JK-Win. Pada malam yang sama,empat elite PKS datang ke kediaman dinas Wapres Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro No 2, yakni Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin dan Sekjen DPP PKS Anis Matta. PDI menyatakan juga membuka komunikasi dengan partai mitra koalisi Demokrat yang tidak puas dengan penentuan Boediono sebagai cawapres.
“Kita membuka siapa pun untuk bergabung dan sekarang ini memang sangat dinamis. Hari ini banyak pertemuan yang bersifat tertutup dan dilakukan untuk mengerucutkan beberapa segmen yang masih terpisah dengan partai-partai yang ada,” kata Sekjen DPP PDIP Pramono Anung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar Jakarta, kemarin. 
Ketua badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu) PDIP Tjahjo Kumolo menambahkan, PDIP tidak mau masuk pada internal partai lain dalam hal koalisi, termasuk bila ada partai yang merasa kecewa atas keputusan SBY memilih cawapres dari nonparpol. “Saya kira itu masalah internal partai masing-masing, terutama dengan Demokrat,”katanya. (helmi f/maya s/rahmat sahid) 




0 Responses