Irwan Tahir Manggala: Promoting education in Maluku

If in Jakarta you recognize Kak Seto as a person dedicated to children's education, in Maluku you will meet Irwan Tahir Manggala, or Kak Iwan, concerned with the development of children's education in a province that was once wracked by communal conflict.

To help improve education in the conflict-torn province, Irwan set up Sanggar Kreativitas Anak (Children's Creativity Studio) in the provincial capital, Ambon, in 2000. His move was triggered by his emotional experience when previously involved in helping children of internally displaced people at a refugee camp.

At that time, on his own initiative, Irwan set up outdoor English classes to help erase the tragic memories from the minds of the children and improve their English skills before the government and NGOs came to the province to provide more organized assistance.

He later decided to set up the studio dedicated to teaching English to children. Himself a teacher at state Islamic junior high school Madrasah Tsanawiyah Kebon Cengkih, Ambon, Irwan welcomed children to learn and play in a studio that he rented for Rp 1,500,000 a year, located adjacent to his home in Jl. Baru, Kelurahan Honipopu, Ambon.

There are around 200 English books in the studio, mostly donated by concerned parties such as international NGO Save the Children. Almost every day, children arrive to learn English and play games facilitated by Irwan.

Born on March 8, 1967, Irwan completed his elementary education in Ambon, Maluku.

He continued his studies in Makassar until his finished his bachelors degree in English Education from Alaudin Makassar State Islamic Education Institute in 1993 before returning to Ambon to take up teaching in 1995.

Married to Rahmawaty, and with two children, Irwan loved children and dedicated himself to teaching students at junior high school level. After teaching, he always went straight home to take care of his studio.

When The Jakarta Post visited Irwan at his studio, a group of junior high school students were there. They had traveled from Western Seram, a newly formed district, more than two hours ferry journey from Ambon.

"We came here to learn English from Kak Iwan," said Siti, in the second grade at junior high school, adding that she also wanted to tell Irwan about the disheartening state of education in the newly formed district.

Before the conflict, Irwan had won first prize in the highly-competitive National Teacher Creativity Competition (LKG) held by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) in August 1997 with his Cas Cis Cus English program.

He asked students to role-play specific situations such as in a bank, supermarket, hospital and other public places. Some acted as public officers, others as consumers, in a bid to expose students to English, something lacking in Indonesia where English is treated as a foreign language, not a second or third language.

After the conflict, in a bid at reconciliation to reduce religious tensions, Irwan initiated a "multireligious" soccer game held in a court near his studio, just 50 meters from the location of an-Nur Mosque and Silo Church, which were burned down by a mob during the sectarian conflict.

The court itself marked a line that separates Christian from Muslim communities. Children from the two religiously segregated communities were invited to participate in the game. They gleefully joined in -- Muslim children against Christians.

"People think that the area has always been prone to tension. That's not true," said Irwan, adding that about 300 people from the two communities enthusiastically watched the game.

In appreciation for his unremitting dedication to children's education and his valuable role in pursuing reconciliation, Irwan also received an award from the Department of Religious Affairs as Best Teacher in Maluku province on Dec. 7, 2005.

Irwan is upbeat on prospects for education in Maluku: "People here are generally determined that they can leave behind tragic memories and build a new life. Besides, they all eat fish, which is very healthful for brain development.

"Thus, what we need is proper supporting educational facilities," he said, referring to his soccer game where participating children were high-spirited, and the Cas Cis Cus program where students had no hesitation to speak in English.

BERAWAL DARI SEBUAH BUKU

Guru MTsN Batumerah Ambon
BERAWAL DARI SEBUAH BUKU
Memanfaatkan Fantasi sebagai Kekuatan Belajar
Bagaimana suasana awal kegiatan belajar mengajar di MTsN Batumerah Ambon minggu tengah Juli 2009?
Tahun ajaran baru 2009-2010 akan menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai guru yang melakukan proses kegiatan belajar mengajar(KBM). Bagaimana tidak, di periode inilah saya mendapatkan pengahargaan nan tertinggi dan terhormat, tiada lain keberhasilan mendapatkan status guru profesional – setelah mengikuti perjalanan panjang proses seleksi dan kepatutan sertifikasi guru di MTsN Batumerah Ambon sejak Maret 1996.
Dalam jelang tahun ajaran baru ini pula terdapat beberapa peristiwa yang monumental; mempengaruhi isu publik, mengalihkan perhatian sampai ke opini global. Di saat jelang ujian nasional (UN) April-Mei 2009, kita diperhadapkan gawe pemilu, sampai kepada gelar pilpres Juli 2009. Sungguh dua situasi ini telah memberi ruang bagi kalangan stakeholder berekspresi dalam mencari pijak berdemokrasi. Tapi hal ini juga tidak bisa terlepas dari pemanfaatan energi negatif. Peristiwa pemboman JW Marriot dan Ritz Carlton menjadi salah satu bukti kecolongan eforia politik kebablasan. Isu terorisme menjadi nilai tawar yang sangat mahal: Walau sosok Noordin M Top pun yang antara ada dan tiada, tapi ternyata lebih terkenal dari presiden SBY pun.
Sejauhmana pengaruh peringatan Hari Anak Nasional bagi MTsN Batumerah Ambon dan bagaimana pula guru dan siswa memanfaatkan momen besar seperti HAN?
Pada 23 Juli 2009 bertepatan Hari Anak Nasional(HAN), siswa MTsN Batumerah Ambon turut mengikuti acara peringatannya di Sport Hall Karangpanjang Ambon. Acara rutin tahunan itu sempat dihadiri bapak gubernur Maluku. Saat itu saya berada di sekolah dan turut memanfaatkan mensosialisasikan event akbar itu ke kelas-kelas. Alhamdulillah, saya mendapatkan beberapa catatan tulisan siswa berupa laporan hasil keikutsertaan mereka di Karpan.
Momen HAN inilah saya kian terinspirasikan hingga mendapatkan pijakan yang kuat untuk menyinggung peristiwa tragis Jumat pagi 17 Juli 2009 di Mega Kuningan Jakarta. Mengangkat isu teror amat terasa ringan dan mudah karena beberapa bahan terkait telah saya dokumentasikan. Pada perkembangannya, saya memiliki koleksi buku cerita hasil film “Monster Inc” - sangat kaya dan sarat pesan strategis berhubungan dengan isu terorisme.
Pada perkembangannya, saya mengadakan tatap muka di kelas dan mengajar seperti biasa, walau memang saya merasa agak hanyut dengan daya inofasi dan kreasi. Saya menyadari, mungkin saya salah tempat – bukannya bahasa Indonesia tetapi mengajarkan bidang studi bahasa Inggris. Tapi syukurlah siswa saya dapat menerima karena cerita monster inc juga disajikan dalam versi dua bahasa (bilingual).
Dengan perkembangan jumlah 830 siswa MTsN Batumerah Ambon apakah akan lebih memberi peluang atau malah bisa jadi hambatan untuk melakukan terobosan-terobosan kegiatan yang mencerdaskan tapi menyenangkan?
Bulan Juli 2009 diberi gelar sebagai “ bulan ekspresi”, dua tokoh legendaris meninggal dunia ; Michael Jackson dan WS Rendra. Entahlah, mungkin karena kurang apa sehingga siswa saya jauh lebih tertarik sosok almarhum penyanyi mbah Surip. Saya pun hanyut mengikuti arus. Berbagai eksposure penyanyi gaek ‘tak gendong’ini sangat memberi magnet kepada suasana KBM. Akhirnya sampai pula saya mengadakan sehari renungan mengenang mbah Surip di luar jam sekolah. Suasana akrab dan sederhana meliputi acara itu, apalagi turut hadir kak Wando, seniman lepas penyanyi gaya mirip mbah Surip. Banyak siswa menuliskan pesan dan kesan lewat surat kepada mbah Surip. Saya bersama guru bahasa Indonesia lain berencana mengadakan show pameran dan lomba menulis surat kepada mbah Surip pun gagal.
Apakah bisa mempertemukan dua sosok figur publik: Mbah Surip vs Noordin M Top dalam bingkai cerita karya film yang dibukukan “ Monster Inc” Ada apa di balik misteri semua ini?

Berdasarkan pengamatan dari hasil kegiatan KBM maupun lesas tambahan di luar jam sekolah, saya mendapat dukungan penuh dari siswa untuk bisa sama-sama mengelola ketiga kasus tersebut. Terakhir pada Rabu 12 Agustus 2009 saya mengadakan sehari ekspresi dengan judul presentasi : Menangkap Noordin M Top ( Noordin M Top Berada di Kota Monstropolis). Sesederhana acara ini dengan persiapan seadanya namun mendapat tanggapan berupa peliputan dari dua media elektronik; SCTV dan Global TV. Anak-anak saya kian antusias. Beberapa tulisan cukup representatif mewakili sekian siswa MTsN Batumerah Ambon tentang adu argumentasi ( dialog imajinatif)kepada Noordin M Top.
Semua kelas disosialisasikan tentang isu terorisme. Sangat membanggakan disaat kunjungan kepala kantor Departemen Agama Propinsi Maluku bersamaan datang berselang dengan staf bagian pendidikan Departemen Agama Pusat Jakarta datang ke MTsN Batumerah Ambon sempat mendengar dan mendapat penjelasan singkat lansung dari tiga siswa. Saat ini siswa-siswi kian ingin mengekspresikan isu terorisme kepada khalayak. Saya telah bertemu dadakan dengan bapak kapolda Maluku – sedang mempersiapkan kunjungan formal dengan bagian reserse polda Maluku.
Kalau ada sekolah yang setingkat MTs berstatus nilai ‘lebih’ ; bilingual, aksel, dan RSBI, bagaimana pula saya sebagai guru memotifasi dengan memberi nama di MTsN Batumerah Ambon juga ada kelas ‘ On Line ‘, bolehkah saya?
Siswa saya pun belum semua paham apa dan bagaimana pula sosok ‘kelas on line’ itu. Saya pun belum punya konsep atau refrensi pendukung yang utuh. Bagi saya nama itu bisa menjadi satu bahan instrospeksi atau otokritik. Kalau pun nanti nama ini tak bisa bertahan, tapi untuk menjadi bahan pertimbangan niatan baik memajukan dunia pendidikan (madrasah) sebaiknya jangan diabaikan.
Apa kekuatan dan kelemahan dari berbagai tawaran kegiatan.Seperti daya tahan kelas on line . Sejauhamana pula tindak lanjutnya ?
Niatan baik dan mejaga kebersamaan menjadi satu taruhan untuk memuluskan segala sepak terjang aktifitas sampai tindaklanjutnya. Untuk mengelola ‘kelas on line’ akan lebih mudah dipahami bila dikaitkan dengan akan masuknya bulan suci Ramadahan. MTs yang bernuansa Islami akan dapat pengayaan secara lansung, apalagi siswa kelas VII, akan sangat mengejutkan dalam suasana baru dan asing (siswa baru dapat bidang studi fiqhi,aqidah akhlaq,qur’an hadits,ski,dan bahasa Arab)
Tawaran model belajar di luar sekolah lewat paket belajar dengan teman dekat rumah ‘ club zone’ akan sangat mempermudah dan memperlancar ide kelas on line. Siswa Mts akan merasa bebas, luas dan terbuka bila dapat menyesuakain diri di lingkungan tempat tinggalnya. Saya anjurkan meraka buat program rumahku kelasku, ramadhanku sekolahku .Belajar dari daya tahan diri untuk berani dan tampil, apalagi sampai mau dan mampu berekspresi lisan akan menjadi patokan kompetensi dasar kelas on line.Persoalan peralatan teknologi menyusul, motivasi dan pemberian kesempatan berekspresi diutamakan
Tawaran alternatif apa yamg diberikan bila ternyata nanti kelas on line gagal, atau malah sebaliknya bila sukses, langkah antisipasi dini....
Saat ini sedang didesain konsep club zone, di dalamnya diusahakan diperkuat jaringan berkomunikasi dan informasi guru-siswa, siswa-siswa. Saya usaha maksimal agar seluruh siswa saya dapat memberikan nomor hp mereka, begitu sebaliknya. Kalau diantara mereka ada yang telah memiliki email sampai blog, itu lebih baik. Saya memberikan info untuk mengisi waktu liburan puasa ke perpustakaan dan warnet. Toko buku Gramedia yang akan dibangun di Amplaz pun terus saya singgung.
Dalam konsep club zona para siswa juga akan dapat melakukan auiensi kepada guru, tokoh masyarakat, dan lembaga atau instansi. Mereka saya ajak dapat memanfaatkan kegiatan yang kalau perlu menghasilkan, seperti mengumpulkan berbagai buku cerita sesama, dari membuat arisan membaca bersama sampai dengan menyewakan buku-buku itu. Tapi tetap penekanan proses membaca diutamakan; membaca,memahami, meringkas,menceritakan, tampil bercerita. Saya beri motifasi bila sehabis libur puasa akan diadakan lomba bercerita (tampil mendongeng).
Pesan dan kesan apa yang dapat diberikan jelang libur panjang puasa ini pada siswa dan sesama guru
Bahan koleksi komik maupu kliping pendidikan,pilpres,dan terorisme akan saya manfaatkan lebih maksimal kepada siswa. Namun memang, pertimbangan motivasi, fisik, daya kompetensi dan dukungan orang tua akan sangat berberan. Bermodal hp saya mencoba membuktikan bahwa ia menjadi satu sarana belajar ; bertelepon atau sms. Di penghujung karya bersama ini saya sedang mengajukan permohonan untuk dapat mengumumkan kepada publik tentang konsep kelas on line nanti setelah libur puasa nanti. Insya Allah.
Bila berkenan saya akan mencoba mencari dan mendapatkan partner dalam usaha kegiatan belajar ini. Bagi yang membaca dan terpanggil bergabung den dengan event amatlah dinantikan. Atas semua itu saya ucapakan banyak terima kasih kepada pimpinan, dewan guru, tata usaha, dan khususnya siswa MTsN Batumerah. Saya ucapkan selamat menjalanklan ibadah puasa, taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim. MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
IRWAN THAHIR MANGGALA, HP 081527255255, EMAIL:Irwanthahirmanggala @yahoo.com.

SBY - JK MENGAPA BERSAMA (KITA) TIDAK BISA?

 Oleh Irwan Thahir Manggala *
Tulisan ini akan mencoba menawarkan satu konsep baru yang mendampingi masyarakat sebagai bagian upaya menepis satu prasangka negatif terhadap layanan pergolakan politik yang sedang berlansung , khususnya jelang pemilihan presiden 2009 yang semakin seru dan menarik banyak perhatian masyarakat.

Sebelum jauh saya menulis satu komentar ini, perkenankan saya menjelaskan bahwa saya menulis dalam posisi netral dan akan terus konsisten dengan posisi ini. Dengan keterbatasan saya dalam tata komposisi,bahasa dan keahlian di bidangnya dalam pemaparan ini semoga tidak mengurangi nilai dan maksud baik ini berbagi isu pilpres 2009 dan sekaligus ingin menyukseskan event akbar itu.  

ooo0000ooo

Bagaimana profile pemilihan presiden 2009, selain semakin seru karena hadirnya tiga pasangan: JK WIN, SBY BERBOEDI, MEGA PRO, juga masyarakat akan semakin kritis dan bisa sangat spontan menilai secara lansung tentang ketiga pasangan ini. Saya pertegas posisi netral saya untuk memfokus tulisan ini kepada bukan penilaian kepada pasangan tetapi ada interes kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (saat ini Presiden RI) dan Bapak Jusuf Kalla (saat ini Wapres RI). Saat ini kedua anak bangsa ini menjelang pilpres 2009 keduanya tidak akan dalam satu pasangan lagi - sudah berseberangan jalan.

Berseberangan jalan antara Bapak SBY dan Bapak JK ternyata menjadi polemik panjang. Ada saja usaha perorangan atau lembaga ingin memperkeruh suasana itu. Padahal, pasangan yang dianggap sangat ideal ini tetap dan akan terus menyelesaikan masa tugasnya sampai 20 Oktober 2009, jadwal waktu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pilpres 2009. Sebagai anak bangsa kita harus memberi apresiasi kepada kedua negarawan itu seraya mendukung penuh komitmen mereka. 

Dari dialog tanggal 17 Mei 2009 TVRI bersama J Kristiadi. Terungkap perlu dihadirkan ikon politik maju rakyat sejahtera, juga menyinggung perlu politisi yang santun. Menurut pengamat politik ini posisi SBY memiliki citra dengan bermuatan “figur” dan “persepsi sudah berhasil ”. Persentase keberhasilan partai Demokrat menjadi satu posisi masih di atas angin. “ Tapi situasi ini juga relative, karena akan melihat perkembangan, saat ini kan belum kampanye,” kata Kristiadi.

Menurut Kristiadi walau pengajuan Jusuf Kalla dibilang terlambat namun Jusuf Kalla yang termasuk santun berhak perlu mendapat kredit dan pengakuan yang sama atas masa keberhasilan kerja bersama SBY. Bagaimana pula respon J Kristiadi tentang posisi Megawati dan Prabowo yang dianggap popularitas dan banyak duit.” Bisa jadi peluang berhasil selain memegang wong cilik dan mendapat rahmat dari Tuhan, tapi tetap tidak mudah mengalahkan in cumbent, “katanya.
Nah, cuplikan tulisan terakhir di atas bisa jadi membuat kita miris dan tegang mengikutinya. Tapi di sinilah satu kesempatan saya untuk menampilkan karya yang semoga dapat merenggangkan sekaligus membuat kita serius tapi santai.  

ooo0000ooo

Coba sejenak kita tengok ke belakang perjalanan kisah cinta SBY JK bersama pasangan istrinya masing-masing. Bagaimana cerita pertemuan Mufidah Kalla bersama Jusuf Kalla. Menurut Jusuf Kalla, Mufidah bagai jinak-jinak merpati yang membuatnya mabuk kepayang. Mufidah , tak kurang dari 8 tahun Jusuf Kalla gigih menaklukkan sang pujaan hati, yang sebenarnya menaruh cinta sejak awal.” Saya belum yakin dia serius. Anggap saja sikap dingin saya waktu itu sebagai ujian baginya,” ungkap Mufidah Kalla. Akan lebih seru dalam majalah koleksi saya ini masih lebih detail mengungkap bagian ceritanya, seperti senang meski hanya melihat genting rumahnya, menolak dijodohkan, mandi dengan sabun cuci, cembur wanita lain, mendukung lewat doa.

Bagaimana pula cerita nostalgia yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono bersama Kristiani Herawati. Rentang waktu yang cukup lama membina bahtera rumah tangga antara Susilo Bambang Yudhoyono bersama Kristiani Herawati telah mengkristal dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup mereka. Tidak kalah menarik pasangan ini bila menengok kisah bagian perjalanan rumah tangga mereka, seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, suami dan ayah yang penuh cinta, sang democrat untuk keluarga dan rakyat, teman diskusi dan sekretaris pribadi.

Akan terasa lebih lengkapa melihat perjalanan nostalgia kedua pasangan yang berduet Presiden dan Wakil Presiden 2004 -2009, tapi akan berduel untuk masa 2009-2014 di salah satu majalah wanita koleksi saya, seperti pasangan masing-masing berpose bersama; SBY-Ani diapit kakak dan adiknya yang menikah bersamaan, foto saat tradisi berdskusi dengan keluarga, kedekatan keluarga besar, dan menyempatkan waktu bermusik bersama sang istri. Begitu pula Jusuf Kalla kelihatan sangat akrab berkumpul dengan anak cucunya, ke luar negeri bersama Mufidah mengunjungi anak lagi studi  
   
ooo000000ooo

Sosok pasangan capres cawapres pada pilpres 2004 sempat saya dokumentasikan, namun sayangnya karena satu dari lima pasangan tak sempat tersimpan, yaitu pasangan Megawati Soekarno Putri – Hasyim Muzadi. Nampak dalam reportase satu media nasional sosok pasangan terinci : Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, perpaduan ego ideal dan ego realistis, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, paduan kehati-hatian dan kecepatan memanfaatkan kesempatan, Hamzah Haz-Agum Gumelar, paduan kekuatan kompromi dan presentasi diri, Wiranto-Salahuddin Wahid, pasangan yang ingin menjauhkan konflik. Saya terus berusuha mencari bahan pasangan Megawati Soekarno Putri-Hasyim Muzadi, juga seraya berharap semoga media massa sempat pula membuat hal serupa buat tiga pasangan capres cawapres 2009. 


Tulisan berseri ini sebagai bagian keterpanggilan ekspresi anak bangsa. Pada kesempatan ini pula saya ingin berefleksi atas keberhasilan kelulusan sertifikasi guru di tempat tugas saya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batumerah Ambon.Pada tanggal 25 -28 Mei 2009 saya mendapat bagian kerjamasama mempresentasikan hal di atas dalam bentuk pameran dan seminar dengan Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku (samping kantor Walikota Ambon). Bila siapa saja yang membaca tulisan ini dapat hadir dan sekalin menginformasikan agenda di atas kepada yang lain. Bagi perseorangan maupun lembaga/instansi yang ingin membantu dan atau bekerjasama, peluang itu sangat saya sambut. Kita jumpa lagi di tanggal 25-28 Mei di Perpustakaan Jaan AY Patti. Trims.  
* Guru, Pimpinan Sanggar Kreatifitas asuhan Kak Iwan Manggala


Kunjungi dan Hadirilah
Pameran dan Seminar
JK Win - SBY BerBoedi - Mega Pro
Ajang Promosi Minat Baca Masyarakat
POSKO PILPRES
“Menyelamatkan Pemilih Pilpres 2009
25-28 Mei 2009
Di Gedung Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku
Jln. AY Patty No. 2 Ambon
(Samping Kantor Walikota Ambon)
Informasi :
Pelaksana : Sanggar Kreativitas Anak Maluku 
Asuhan Kak Iwan Manggala 
Komplek Perumnas Blok 2 Waiheru Ambon
 Hp. 081527255255. 
E-mail : sanggarkreativitas@yahoo.com
Kinjungi Blog kami : wb-casciscus.blogspot.com


Pilpres Berpeluang Dua Putaran

Pilpres Berpeluang Dua Putaran 
Jumat, 22 Mei 2009 17:51 WIB  

JAKARTA--MI: Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Informasi Johan Silalahi tidak yakin pilpres 2009 hanya akan berlangsung dalam satu putaran. 

"Banyak yang provokasi bahwa pilpres hanya akan berlangsung satu putaran. Secara teoritis sulit impian itu akan terwujud," katanya saatĂ‚ diskusi bertema "Ekonomi Kemandirian vs Ekonomi Neoliberal" di Negarawan Center Jakarta, Jumat (22/5). 

Ia mengatakan, pada saat pilpres 2004, dimana pasangan SBY-JK menjadi bintang dan berada pada puncak popularitasnya, SBY tampak tergopoh-gopoh untuk memenangkan kontestasi tersebut. Pada putaran II pilpres 2004, ia menambahkan, duet SBY-JK hanya mampu menang dengan 60 persen suara saja dan jutaan rakyat lainnya lebih memilih golput. 

Dalam diskusi yang juga menghadirkan ekonom/mantan Menko Perekonomian di era Megawati Kwik Kian Gie dan ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Hendry Saparini, Johan menegaskan, masyarakat tidak akan peduli dengan berbagai jargon yang disuarakan semua kandidat presiden yang akan bertarung nanti. 

Masyarakat, ujarnya, hanya menanti program kongkrit apa yang akan diperjuangkan masing-masing capres yang bakal menyejahterakan mereka nantinya. Sementara itu, Hendry Saparini mengatakan, tahun 2009 adalah momentum untuk menyadarkan masyarakat tentang perlu adanya perubahan kebijakan ekonomi yang lebih memihak rakyat. (Ant/OL-06)) 





JK Praktis, SBY Sistematis, Mega Wong Cilik


Jumat, 22 Mei 2009 | 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketiga calon presiden, yaitu Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati Soekarnoputri, telah memaparkan visi dan misi ekonominya di hadapan para pengusaha dalam pekan ini. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa menilai, masing-masing calon memiliki karakter sendiri.

Erwin mengatakan, Jusuf Kalla lebih menyampaikan hal-hal yang bersifat praktis, SBY sistematis, dan Megawati dinilainya lebih menekankan pada wong cilik.

"Masing-masing memiliki keunggulan. Kita berharap, yang terpenting untuk dunia usaha adalah kestabilan ekonomi," kata Erwin seusai mengikuti dialog dengan capres PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (22/5).

Ia enggan menjawab, saat ditanya calon mana yang lebih menjanjikan bagi sektor usaha. "Kita lihat sajalah, pada saatnya rakyat akan memilih. Yang terpenting adanya kestabilan, ada pertumbuhan ekonomi yang didukung dunia usaha, dan ada kebijakan yang berpihak pada dunia usaha," ujar Erwin.

Ketiga calon, menurutnya, sudah menyampaikan visi-misi ekonominya secara jelas dengan mengedepankan keunggulan serta karakter masing-masing. Ia mengatakan, dari segala hal yang dijanjikan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pengimplementasiannya. "Implementasi kebijakan tentunya berkaitan dengan visi-misi yang juga menyangkut hal makro dan mikro. Kita lihat, mana yang sesuai dengan kondisi yang akan datang. Semuanya realistis," kata dia.

PDIP Batal Umumkan Capres-Cawapres Malam Ini


PDIP Batal Umumkan Capres-Cawapres Malam Ini
Kamis, 14 Mei 2009 - 20:19 wib
K. Yudha Wirakusuma - Okezone
JAKARTA - PDI Perjuangan batal menggelar konferensi pers mengumumkan calon presiden dan wakil presiden di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Kamis malam ini.
Sebelumnya PDIP melalui Ketua DPP PDIP Dudi Makmun Mu'rod menyatakan pengumuman calon presiden dan wakil presiden partai berlambang benteng moncong putih itu akan digelar sekira pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB malam ini.
"Konferensi pers batal dilaksanakan," kata staf kesekretariatan kediaman Megawati di Teku Umar, Yanto kepada wartawan, Kamis (14/5/2009) malam.
Dijelaskannya, pengumuman itu akan digelar berbarengan dengan deklarasi pasangan capres dan cawapres setelah salat Jumat pukul 14.00 WIB.
"Besok informasinya di sini, besok saja sekalian deklarasi pukul 14.00 WIB setelah salat Jumat," tambahnya. 
Alasan penundaan pengumuman itu dijelaskannya karena ada persiapan teknis yang masih harus dilaksanakan. "Sekarang lagi ada persiapan teknis. Saya cuma disuruh menyampaikan oleh ibu," jelasnya.
Pernyataan itu kontan membuat sejumlah wartawan yang sudah menunggu sejak pagi tadi kecewa, terutama para wartawan media elektronik dari berbagai stasiun televisi. Tripot dan kamera yang telah dipasang menghadap panggung yang bertuliskan "Demi Negeri Kami Bersatu" akhirnya dicabut satu persatu. Para wartawan pun sebagian langsung meninggalkan Teuku Umar. (fit) 


Golkar-PDIP Sambut Pecahan Koalisi SBY

Thursday, 14 May 2009 
JAKARTA(SI) – Partai Golkar dan PDI Perjuangan membuka pintu koalisi bagi partai politik yang membatalkan dukungan terhadap calon presiden Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. 
Bahkan, Partai Golkar menggencarkan lobi-lobi politiknya terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyambut baik jika ada pecahan koalisi Partai Demokrat yang akan bergabung dengan partainya. 
Menurut dia,perpecahan kolisi Demokrat secara otomatis akan membuka pintu koalisi bagi Golkar yang mengusung Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres.“Sudah pasti sangat gembira karena dengan itu akan ada pertambahan partai yang akan bergabung,”kata Agung Laksono di Gedung DPR, Jakarta,kemarin. 
Seperti diketahui, empat parpol pendukung SBY, yakni PAN, PKS, PPP, dan PKB, menggelar pertemuan di Hotel Nikko, Selasa (12/5) malam lalu.Mereka bereaksi atas pencalonan Boediono sebagai cawapres SBY. Pertemuan empat partai pendukung koalisi capres SBY tersebut ternyata dihadiri juga capres Jusuf Kalla (JK) dan cawapres Wiranto (Win). 
Kedatangan JK-Win tersebut atas undangan dari PPP,PKS,PAN,dan PKB. Menurut Agung, politik memang mudah berubah dan fleksibel sehingga pada posisi ini, Golkar juga harus bisa membuka pintu lebar-lebar masuknya amunisi baru untuk memperkuat pencalonan JK-Win yang sudah dideklarasikan beberapa pekan lalu.
“Di kalangan internal Golkar sendiri sudah melakukan konsolidasi, jadi ada yang bertugas melakukan komunikasi dengan partai-partai itu dan ada juga yang melakukan konsolidasi ke daerah,” ujar Agung. Dengan perpecahan itu,Partai Golkar berharap partai pendukung SBY itu berubah haluan. 
“Itu kebijakan politik Golkar yang memungkinkan partai lain untuk bergabung.Tapi tidak berarti kita panggil kawan-kawan ke kita,”ujar Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif di sela-sela kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. 
Pada kesempatan tersebut, Syamsul menegaskan, Golkar bukan partai kiri atau kanan. Ideologi Partai Golkar bersifat di tengah. Karena itu, apabila ada parpol yang meminta untuk bertemu, Golkar siap. ”Ideologi Golkar tidak kanan kiri, tetapi tengah. Kebetulan ada yang minta komunikasi politik. Kalau mereka minta kita tidak ada masalah. Pak JK juga pernah datang ke Mba Puan, no problem,” papar Syamsul. 
Di sisi lain PKS terlihat mendekat ke kubu JK-Win. Pada malam yang sama,empat elite PKS datang ke kediaman dinas Wapres Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro No 2, yakni Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin dan Sekjen DPP PKS Anis Matta. PDI menyatakan juga membuka komunikasi dengan partai mitra koalisi Demokrat yang tidak puas dengan penentuan Boediono sebagai cawapres.
“Kita membuka siapa pun untuk bergabung dan sekarang ini memang sangat dinamis. Hari ini banyak pertemuan yang bersifat tertutup dan dilakukan untuk mengerucutkan beberapa segmen yang masih terpisah dengan partai-partai yang ada,” kata Sekjen DPP PDIP Pramono Anung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar Jakarta, kemarin. 
Ketua badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu) PDIP Tjahjo Kumolo menambahkan, PDIP tidak mau masuk pada internal partai lain dalam hal koalisi, termasuk bila ada partai yang merasa kecewa atas keputusan SBY memilih cawapres dari nonparpol. “Saya kira itu masalah internal partai masing-masing, terutama dengan Demokrat,”katanya. (helmi f/maya s/rahmat sahid)